pemandangan

pemandangan
Isin.doank@gmail.com

Sabtu, 20 Februari 2021

Diklat di Masa Pandemic

 





       

Diklat dimasa pandemi itu unik, berbeda jika dibandingkan dengan diklat dimasa sebelum pandemi. dimana peserta dikumpulkan di sebuah hotel atau tempat diklat. Tidak ada sajian kopi break, ataupun kuliner masakan kelas resto saat sarapan, makan siang dan makan malam. 

Biasanya di saat-saat itulah kita saling bercengkrama dengan teman-teman dari berbagai daerah di Indonesia.

Hanya dengan grup WA kita saling bercengkrama. Hanya Zoom, gmeet sebagai sarana bertatap muka dengan instruktur/narasumber dan juga teman2 dari berbagai daerah di Indonesia. 

Rasanya gimana...gitoh...🤗

Ah...tapi saya masih bersyukur. Dibalik keunikan itu saya mendapatkan banyak hikmah. Salah satunya bisa mengikuti diklat tanpa meninggalkan keluarga. 

Walau kopi break tidak ada, tapi kopi/jahe hangat ☕ selalu menemani. Walau tak ada masakan resto, tapi masakan sekelas resto masih bisa di nikmati dari dapur chef Istri...hehe

Semoga saja pandemic ini segera berakhir..🙏


#kangendiklatluring

#kangenmengajartatapmuka

#kangentelpon2ndengananakistrisaatdiklat

Kamis, 11 Februari 2021

Hidup Adalah Anugerah

 


Sahabat Berbagi...

Akhir-akhir ini sering kita dengar ungkapan orang-orag disekitar kita apabila mendapatkan kebahagiaan mengatakan  “Rezeki anak soleh” dengan wajah yang sumringah. Namun sebaliknya apabila mendapatkan kesedihan, bermuram durja dan berkata “Dosa apa yang saya lakukan” seolah protes dengan apa yang di alaminya.  Ayo ngaku, siapa yang suka begitu ?...

Sahabat...

Sudah menjadi fitrah seorang manusia bersedih ketika ditimpa sebuah musibah, asalkan tidak berkeluh kesah. Padahal sejatinya musibah adalah sebuah ujian dan tanda kasih sayang dari-Nya. Sebagaimana telah diberitakan dalam sebuah hadist HR. Ath-Thabrani dalam Mu’jamul Ausath, 3/302 Dishahihkan Al-Albani dalam Shahih Al-Jami’ no. 285

"Jika Allah mencintai suatu kaum maka mereka akan diuji,"

(https://muslim.okezone.com/read/2020/09/03/330/2272187/ujian-dunia-tanda-kasih-sayang-allah-ta-ala-kepada-hambanya)

Sahabat...

Ujian memiliki dua dimensi yaitu kebahagiaan dan kesedihan. Hampir seluruh manusia di bumi ini berusaha dan berlomba untuk mendapatkan kebahagiaan. Namun hampir tidak ada orang dimanapun yang berusaha mendapatkan kesedihan. Padahal kebahagiaan dan kesedihan keduanya adalah ujian sekaligus tanda kasih dari-Nya.

Beragam orang di dunia ini yang memberikan arti kebahagiaan. Ada yang memaknainya dengan kekayaan, kesuksesan, kekuasaan. Padahal kalaulah kebahagiaan itu identik dengan kekayaan, maka Qorun lah orang yang bahagia di dunia ini. Dan seandainya kebahagiaan itu identik dengan kesuksesan, kekuasaan maka Fir’aun lah orang yang paling bahagia di dunia ini. Lalu mengapa Ia membunuh setiap bayi laki-laki yang baru lahir pada saat itu? Bukankah itu meng isyaratkan sebuah keresahan, kepanikan, akan hilangnya kekuasaan.

Sahabat...

Kebahagiaan itu terletak pada kesyukuran kita terhadap nikmat yang telah Allah berikan kepada kita :

“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih” (QS. Ibrahim: 7)

Kebahagiaan, kesedihan hanyalah sebuah rasa yang ada didalam hati kita, qolbu kita. Jadi sedih dan bahagia terletak pada bagaimana kita mengolah rasa.

Maka akan lebih bijak apabila kita ditimpa musibah maka bersabarlah, terima lah , sadari bahwa itu adalah sebuah ujian dan tanda kasih dari-Nya. Segeralah merenung dan bermuhasabah mungkin ada yang salah, segera perbaiki dan berjanji untuk tidak mengulanginya kembali.

Sahabat saya akhiri tulisan ini dengan mengutip sebuah lirik lagu D’masiv yang berjudul

“ Jangan menyerah”

Tak ada manusia
Yang terlahir sempurna
Jangan kau sesali
Segala yang telah terjadi

Kita pasti pernah
Dapatkan cobaan yang berat
Seakan hidup ini
Tak ada artinya lagi

Syukuri apa yang ada
Hidup adalah anugrah
Tetap jalani hidup ini
Melakukan yang terbaik

Tak ada manusia
Yang terlahir sempurna
Jangan kau sesali
Segala yang telah terjadi

Syukuri apa yang ada
Hidup adalah anugrah
Tetap jalani hidup ini
Melakukan yang terbaik

Tuhan pasti kan menunjukkan
Kebesaran dan kuasaNya
Bagi hambaNya yang sabar
Dan tak kenal putus asa

Jangan menyerah
Jangan menyerah
Jangan menyerah
Jangan…

Sumber: Musixmatch



Salam kenal Ihin Solihin dari Lebak

isin.doank@gmail.com

isin.doank@guruinovatif.com


Selasa, 09 Februari 2021

Strategi Jitu Pemasaran Buku

 


Assalamualaikum Wr.Wb.

Sahabat berbagi,...

Menerbitkan buku di penerbit mayor merupakan Impian dari semua penulis. Bagaiman tidak, seorang penulis yang berhasil menerbitkan bukunya dipenerbit mayor tidak perlu memikirkan bagaimana memasarkan bukunya. Berbeda dengan penerbit indie buku yang telah di cetak menjadi tanggung jawab penulis untuk memasarkannya.

Lalu bagaimana kita sebagai penulis pemula yang mencoba menerbitkan buku di penerbit indie? padahal kebanyakan dari kita awam dalam hal pemasaran. Apalagi disaat kondisi pandemi seperti sekarang ini. 

Sahabat berbagi...

Untuk menjawab pertanyaan di atas, mari kita belajar stategi pemasaran dari direktur pemasaran penerbit Andi Pa Agustinus Subardana selaku narasumber kuliah ke-16 Belajar Menulis Gel.17 yang dipandu oleh Bu Aam Nurhasanah tadi malam tanggal 8 Februari 2021 pukul 19.00 WIB.

Penerbit Andi offset merupakan salah satu penerbit mayor yang mengalami pertumbuhan signifikan disaat banyak penerbit-penerbit lain mengeluhkan penjualan yang terus menurun. 

Pa Agustinus, mengungkapkan seperti yang dikutip dari situs resmi www.ikapi.org, industri penerbitan nasional terdampak cukup keras dalam terpaan pandemi. Lantaran, tutupnya toko-toko buku, sekolah-sekolah, dan pengadaan buku oleh dinas/perpustakaan.

Berdasarkan hasil survei Ikapi, sebanyak 58,2% penerbit mengeluhkan penjualan yang turun lebih dari 50%. Separuh penerbit juga menyebutkan merosotnya produktivitas karyawan secara tajam dalam kondisi work from home (WFH) saat ini. Bahkan, sebanyak 60,2% penerbit menyatakan bahwa mereka hanya sanggup menggaji karyawan selama tiga bulan 
dan hanya 5% yang menyatakan sanggup bertahan sampai satu tahun.

Nah apa saja strategi yang dilakukan oleh penerbit Andi sehingga mampu bertahan dari terpaan badai pandemic bahkan bertumbuh disaat yang lain sulit untuk bertahan.

Menurut penuturannya strategi pemasaran pada umumnya dipengaruhi oleh 2 faktor yang meliputi : faktor mikro  dan faktor makro. faktor mikro seperti perantara, pemasok, pesaing dan masyarakat. Sedangkan faktor makro seperti demografi, ekonomi, politik, hukum, teknoligi, fisik sosial, dan budaya.

Menurutnya dalam menjalankan bisnis Penerbitan Buku yang sedang terus dijalankan, masuk dalam faktor keduanya yaitu Faktor Mikro dan Makro. Hal ini dikarenakan Penerbit ANDI Offset sudah termasuk Industri Penerbitan buku, dengan usianya sudah mencapai 40 tahun dan telah menerbitkan buku lebih dari 15.000 judul buku yang telah di kelompokkan menjadi 32 katagori.

Beliau menyampaikan bahwa strategi pemasaran buku telah dipetakan menjadi dua strategi pemasaran yaitu Strategi Pemasaran Buku serangan Udara (on line)  dan Strategi pemasaran buku serangan Darat ( off line ). 

Strategi Pemasaran Buku serangan Udara (on line) pertama,  pentingnya transformasi digital melalui digital marketing pada transformasi mendasar bisnis penerbitan. Manfaatnya adalah biaya terjangkau tetapi jangkauan lebih luas, mudah menentukan target pasar buku yang akan ditawarkan, mudah komunikasi dengan konsumen, lebih cepat populer, membantu meningkatkan penjualan dan mudah dievaluasi. Yang kedua pemasaran buku melalui komunitas, melalui komunitas ini lebih efektif, efisien tingkat  keberhasilannya lebih tinggi. Tetapi kita harus proaktif berkomunikas dengan komunitas serta menjaga integritas pribadi kita.

Strategi pemasaran buku serangan Darat ( off line ) yaitu memetakan  wilayah dengan membuka toko atau stokis-stokis representatif di kota/kabupaten yang potensial.  Penerbit Andi yang saat ini memiliki 42 cabang akan membesarkannya dengan  membuka 120 dikabupaten/kota di Indonesia. selain itu juga penerbit Andi memiliki jaringan toko buku modern lewat 127 gramedia di Indonesia  dan non gramedia seperti gunung agung dan yang lainnya termasuk toko-toko kecil. 

Nah bagaimana sahabat berbagi, apakah sudah menemukan strategi yang tepat untuk pemasaran buku anda ?

Semoga  tulisan ini bermanfaat dan menjadi inspirasi bagi anda. Saya akhiri tulisan ini 
dengan mengutip sebuah pepatah 

"Dimana ada kemauaan, disitu ada jalan"

Semangat menulis, semangat berbagi 
Wassalam
Kang Ihin


isin.doank@gmail.com
isin.doank@guruinovatif.com