pemandangan

pemandangan
Isin.doank@gmail.com

Minggu, 12 September 2021

Sang Penunggu

Sang Penunggu

Cerita ini bukanlah fiktif, diangkat dari kisah nyata pengalaman Penulis pada masa Putih Abu.  Di abadikan sebagai kenangan dan hiburan semata. Selamat membaca...!

Hari sudah senja. Isin dan kawan-kawan masih jauh dari perkemahan. Salah satu peserta putri tak sadarkan diri. Berbagai upaya dilakukan Isin dan kawan-kawan sebagai upaya P3K. Namun hasilnya nihil gadis itu masih tak sadarkan diri. 

Sesuatu diluar nalar pun terjadi. Sesosok bayangan hitam hampir saja mencelakai Isin  dan kawan-kawan. Beruntung Isin dan kawan-kawan berhasil lepas dari cengkeraman .

Gak mau berputus asa Isin dan kawan-kawan kembali mengevakuasi sang gadis ke perkampungan terdekat. Namun kali ini ia dibawa ke orang pintar berdasarkan petunjuk dari penduduk.

Berkat bantuan orang pintar paruh baya, akhirnya sang gadis berhasil di sadarkan. 

"Kek... maaf sudah merepotkan. Terima kasih sudah bersedia membantu kami. Semoga Tuhan memberikan balasan yang berlipat ganda bagi Kakek"  Kata Isin sambil mencium tangan sang kakek. 

"Tidak apa-apa nak, ini sudah tugas kakek.... Memangnya tadi dia kenapa?" Tanya Kakek sambil menunjuk sang gadis yang terbaring lemas. Di balik tirai ruang tengah.

Dengan terbata-bata Isin menceritakan kronologis kejadian kepada sang kakek. 

 " Begini Kek, saat kami mau berangkat keperkemahan. Kami menemukan gadis ini pingsan di batu besar bukit Dungus Dao. Kami berusaha menolongnya namun tidak berhasil bahkan hampir saja kami celaka..."

Sang kakek pun tertawa. "Ha, ha, ha..." Berani sekali kamu nak.... Dia bukanlah tandinganmu...." Kakek sambil menepuk pundak Isin. 

"Maksud Kakek dia itu siapa Kek?" tanya Isin keheranan. Sang kakek meng hela napas..., lalu menjawab, "sosok bayangan hitam itu nak...  Dia adalah penunggu bukit Dungus Dao."  Semua kaget, dan spontan berkata, "Apa...?" 

"Wiiih...Serrem...!" Atam bergidik.

Sang kakek lalu memejamkan mata. Menerawang menggunakan mata batinnya.  berdasarkan penerawangannya sang kakek bercerita.

"Dahulu tempat itu sangat indah... Namun saat masa pendudukan tempat itu menjadi lokasi pembantaian oleh para tentara Jepang. Banyak warga sini menjadi korban pembantaian di tempat itu. Batu besar itu penuh dengan darah. Di batu itulah bersemayam arwah-arwah penasaran para korban pembantaian" 

Mendengar cerita sang kakek semua terkaget-kaget, rasanya merinding, Bahkan bulu kuduk pun mulai berdiri, tak terkecuali Isin. 

Suasana menjadi hening...  

Semua orang fokus pada sang Kakek berharap si Kakek melanjutkan penerawangannya. Ada banyak pertanyaan di benak kepala Isin dan kawan- kawan. Mengapa para penduduk di bantai? Dan apa  alasannya arwah itu merasuki tubuh sang gadis? 

Saat sang Kakek akan melanjutkan penerawangannya, tiba-tiba... terdengar suara lirih dari balik tirai..."Kakak..!"

Mendengar suara lirih, isin menyela, " Kek, lanjutkan ceritanya ke teman-temen. Biar saya yang urus gadis itu." 

Isin segera menghampiri sang gadis, dan manyapanya."Iya dek... Adek udah baikan...?" Gadis itu mengangguk sambil menundukkan pandangannya. Pandangannya kosong, gemetar bibirnya. Matanya terlihat berkaca-kaca, bak ingin menangis dan berteriak.

"Adek dengarkan kakak..., kalau ingin menagis, menangis aja jangan di tahan,  adek gak usah malu... sebentar lagi adzan magrib dan selepas solat magrib kakak akan anter adek pulang kerumah. Adek mau kan?" 

Dengan penuh perhatian Isin membujuk sang gadis agar mau dipulangkan, Sambil membuka jaket yang dipakai dan memberikannya kepada sang gadis agar tidak kedinginan.

Gadis itu terdiam, kemudian menangis....


Bersambung ....














Jumat, 10 September 2021

Tragedi Dungus Dao : Bayangan Hitam

Tragedi Dungus Dao Bagian 2 
 Bayangan Hitam

Mentari tak lagi berseri. Isin, Edi, Atam dan Erik menunggu hasil pemeriksaan bidan. 

Saat pintu klinik terbuka, sontak semua bertanya " Gimana keadaan gadis itu Bu?..."  " Tenang dia baik-baik saja kok, hanya perlu istirahat, dan sepertinya dia kelelahan". Jelas bu Bidan.

Mendengar penjelasan bidan Isin, Edi, Atam dan Erik spontan bersama-sama mengucapkan hamdallah.

Alhamdulillah...

"Bolehkah kami melihatnya bu?" Isin bertanya dengan wajah yang sumringah . "Silahkan saja saat ini dia sedang tertidur". Mendengar jawaban bu Bidan semuanya tampak senang dan berharap gadis itu segera pulih. 

"Biar aku aja yang masuk ya kawan-kawan kasihan dia lagi tidur khawatir mengganggu." Isin meminta yang lainnya menunggu. Isin masuk kedalam klinik, terlihat sang gadis yang sedang tertidur pulas. Sesaat isin menatapnya, dalam hatinya isin bergumam. " Kasihan amat kamu dek harus mengalami kondisi seperti ini...." 

Tak lama Isinpun keluar dari klinik dan menjelaskan kondisi si gadis kepada Edi, Atam dan Erik. Isin mengusulkan kalau sebaiknya gadis itu dipulangkan. Melihat kondisinya sangat tidak memungkinkan untuk bisa melanjutkan ke perkemahan. Semua sepakat setelah bangun gadis tersebut akan diantarkan kerumahnya. 

Tiba-tiba terdengar suara lirih dari dalam klinik " Tidak.... please kak jangan dipulangkan..." sang gadis keluar dari klinik dan memohon agar bisa melanjutkan ke perkemahan. Baginya acara pelantikan malam ini sangat penting. 

" Tidak dek... sebaiknya ade pulang aja, terlalu beresiko kalau tetap keperkemahan. Kita akan antar sampai rumah kok." Jawab Edi dengan tegas.

"Enggak kak... saya gak mau pulang... saya mau ke perkemahan.... Saya kuat kok... please..." dengan nada lirih si gadis memohon untuk tetap melanjutkan ke perkemahan. 

Karena memaksa Isin, Edi, Atam dan Erik akhirnya sepakat mengijinkan si gadis melanjutkan kegiatan. Setelah berpamitan pada bu bidan, mereka bersiap melanjutkan perjalanan ke perkemahan. 

Baru berjalan kurang lebih 500 m gadis itupun terjatuh dan pingsan lagi. "Ya Allah... cape deeh..."  sahut Atam sambil tepok jidat. Sementara Erik terlihat menggerutu "Dibilangin juga apa... maksain siih..."

Melihat seperti itu Edi nampak bingung dan sedikit kesal. "Sin gimana nih...? " 

"Teman-teman... bantu saya angkat gadis ini ketandu kasian dia pingsan di tanah."  Isin meminta Edi, Atam dan Erik memindahkan si gadis sambil menyiapkan tandu. 

Setelah itu Isin mencoba menyadarkan gadis itu dengan memberikan aroma minyak kayu putih disekitar hidung si gadis. Tak lama diapun sadar tapi ekspresinya kali ini berbeda. Matanya melotot, bibirnya terlihat gemetar, jari-jari tangannya  kaku dan berusaha mencakar wajahnya sendiri. 

"Temen-teman tolong pegangin gadis ini. Rik pegang tangan kirinya, Tam dan Ed pegang kaki kanan dan kiri." Isin meminta bantuan Erik, Atam dan Edi sambil memegang tangan kanan si gadis. Sang gadis berontak dan berteriak. Sekuat tenaga Isin dan temannya memegangi si gadis agar tidak berontak dan mencakar- cakar wajahnya. 

Isin memijit urat nadi di tangan sang gadis. Sambil terpejam membacakan jampi-jampi dan berdoa. "Ya Allah apa yang terjadi dengan gadis ini...? Sudah berjam-jam Ia menderita... Sembuhkanlah Ia ya Allah..." Tiba-tiba merasakan panas ditangannya dan seperti ada energi listrik mengalir ke keseluruh tubuhnya . Sementara Erik, Atam dan Edi  terlihat kesakitan seperti tersengat arus listrik. " "Auuuuuwh.....!" Erik berterik dengan wajah yang memerah. Isin seketika membuka mata dan memerintahkan Erik, Edi dan Atam melepaskan pegangannya. Namun tangan Erik sepertinya susah untuk dilepaskan. "Tak...." Sepontan Isin menangkis tangan Erik agar terlepas dari tangan si Gadis. 

Tinggal lah Isin yang masih memegang tangan si gadis. Hatinya terus berdoa dan membaca jampi-jampi. sementara lainnya seolah terperanjat dan hanya mampu menatap.

Isin merasakan getaran strum yang sangat kuat ditangananya. Tiba-tiba Ia melihat sosok bayangan hitam keluar dari tubuh sang gadis bergerak ke arah belakangnya.  lalu Ia merasakan ada yang mencekik dari belakang. Isin terus berusaha membebaskan diri dari cekikan dan berucap. "Ya Allah... ya Allah..."

Tiba-tiba sang gadis sadar dan mengusap wajahnya sambil berucap," alhamdulillah...". Gadis itu membelakangi Isin yang saat itu sedang berusaha membebaskan diri dari cekikan. Begitu membalikkan  badannya Ia melihat Isin yang sedang dicekik bayangan hitam.

" Astagfirullah hal adzim... Kakak...!" si gadis berteriak kaget dan langsung memegang kepala Isin dan membacakan jampi di ubun-ubunnya. Seketika bayangan hitam itu melepaskan cekikannya dan masuk kembali ketubuh si gadis. Sang Gadis akhirnya kembali tak sadarkan diri. 


---Bersambung---

  






 

Selasa, 07 September 2021

Tragedi Dungus Dao bagian 1

 TRAGEDI DUNGUS DAO

Sebuah cerita diangkat dari kisah nyata semasa putih abu. Cerita ini ditulis untuk mengabadikan kenangan dan hiburan semata. Semoga ada hikmah dari cerita ini yang bisa diambil sebagai inspirasi. Selamat membaca !

==========================================================

Selepas sholat jumat Isin (komandan PMR), Edi (Ketua OSIS) dan Atam (Komandan Paskibra) berkumpul dilapangan Basket dalam persiapan acara pelantikan Pramuka bagi siswa kelas X yang akan diadakan nanti malam.

Isin :”Ed, mana si Asep, kok nggak keliatan?”(Tanya Isin sambil melihat-lihat)

Edi :”Dia kan komandan Pramuka Sin, tadi pagi dia dah berangkat”. Oh iya Sin… gimana anak-anak PMR, dah siap kan?”( Tanya Edi sambil menepuk pundak Isin)

Isin : “Berees. Semua sudah aku atur kok, aku dah tempatin anak buahku sesuai dengan tugasnya masing-masing “ (Isin menjawab sambil tersenyum, dan Edi pun terlihat senang)

Edi : “Bagus…, kalo begitu Kamu berangkat sekarang aja sama kita-kita , yah… sekalian mendampingi anak-anak, khawatir nanti ada apa-apa diperjalanan! Iya gak? “ (Tanya Edi sama Atam sambil mengkerlingkan matanya)

Atam : “Iya Sin…. Mendingan bareng aja sama kita, kan jarang-jarang komandan PMR, komandan Paskibra dan Ketua OSIS jalan bersama. Biar kompak gitu lho” (Atam berusaha membujuk Isin agar berangkat bareng).

Isin : “Huuuuh….(Isin menarik napas dalam-dalam). “ ya… Oke lah kalo begitu…” 

Walau sedikit terpaksa akhirnya memenuhi permintaan Edi dan Atam. Tadinya Isin berniat pulang dulu kerumah mengambil logistik dan berangkat ke perkemahan pada sore harinya. 

Mentari berseri-seri, seluruh anggota Pramuka berbaris dilapangan menjelang acara pemberangkatan. Tepat pukul 14.00 WIB. Pembina Pramuka mulai memberangkatkan regu demi regu menuju tempat perkemahanan di Dungus Dao, yang jaraknya kurang lebih 10 KM. Tak terlalu jauh memang, namun dengan berjalan kaki sambil membawa perlengkapan kemah ditambah medan yang berbukit-bukit cukup menyulitkan para anggota Pramuka untuk sampai di perkemahan. Tampak Isin, Edi dan Atam jalan bersama beberapa saat setelah regu terakhir diberangkatkan. Sang Mentari tak henti-hentinya berseri, udarapun terasa sangat panas. Keringat bercucuran dari lubang setiap pori-pori. walau napas tersenggal-senggal Isin, Edi dan Atam terus berjalan menyusuri perbukitan.

Satu jam sudah mereka berjalan, hingga sampailah di bukit Dungus Dao. Dari kejauhan nampak beberapa anggota Paskibra dan Pramuka serta Alumni berkerumun di sebuah batu yang besar. Sesaat kemudian Erik seorang anggota Paskibra dan beberapa kakak Alumni berteriak meminta bantuan.

“Tolong… ” (mereka berteriak minta tolong), mendengar suara minta tolong Isin, Edi dan Atam berlari menghampiri. Dua orang peserta perempuan terlihat kepayahan. Salah satu menangis dan satunya lagi kesakitan lalu pingsan.

“Nah, komandan PMR datang , tolong urus yah!... kami mau melanjutkan perjalanan, kelihatannya sakitnya struk, lebih baik dipulangin aja” (kata kakak alumni yang sudah siap-siap melanjutkan perjalanan).

"Sepertinya ini bukan struk, masak struk begini ?" ( Isin bergumam dalam hatinya)

“Baiklah kak, kakak lanjutin aja perjalanannya, anak ini biar saya yang urus!”. (kata Isin sambil memegang tangan si peserta yang beberapa saat sudah pingsan). 

Kakak senior pun melanjutkan perjalanan.

Erik :”Kak Isin , gimana nih…” (Erik terlihat cemas, sambil mengusap keringat yang bercucuran di wajahnya)

Isin : “Tenang….tenang Rik , lebih baik kamu istirahat dulu!”. ( jawab isin sambil berusaha menyadarkan peserta yang pingsan tadi). 

Tak berapa lama, peserta itupun sadar, kemudian dia menangis. Sementara itu Edi dan Atam berusaha menenangkan temannya

Isin : “Neng….”(Begitulah panggilan untuk gadis di bumi Parahyangan)” Kamu kenapa?...” “Apa yang terjadi?...” “ Kamu sakit?...” (Isin berkali-kali bertanya)

Tak ada satu kata pun yang terucap dari bibir peserta itu. Lidahnya seakan kelu. Ia hanya terdiam dan mamandang dengan tatapan  kosong., dan mata yang berkaca-kaca.  Kemudian….pingsan lagi. 

Melihat gadis itu pingsan lagi Isin, Edi, Atam dan Erik saling memandang, spontanitas mereka semua berkata : “ yaaah….. pingsan laaagi deee…h”.

Edi : “duuh… gimana nih, apa yang harus kita lakukan, mana jauh kemana-mana” (Edi terlihat gelisah).

Isin terus berusaha menyadarkan peserta itu. Tak terasa satu jam sudah mereka berada di bukit Dungus Dao. Perempuan itupun sadar kembali. Kemudian menangis, namun kali ini Ia mengalami kejang-kejang, dan berusaha mancakar-cakar muka seperti orang yang kesurupan.

Isin : “Astagfilullah hal adziim…. “Temen-temen tolong bantu aku”. “Rik tolong pegang tangan kirinya!”, “Tam tolong ambil syal dan gulung , sumpal mulutnya biar lidahnya gak kegigit!” . (Dengan wajah panik Isin berteriak meminta bantuan Erik dan Atam ) 

“Neng!...Istighfar neng!.. Ayo ucapkan Astagfirullahal adzim…”(Isin membacakan kalimat Istighfar ketelinga si perempuan, berusaha membimbing dengan mengulang-ulang lapadz Istighfar). 

Tak lama kemudian perempuan itupun pingsan lagi. Bener-bener melelahkan, kali ini Isin, Edi, Atam dan Erik benar-benar kebingungan dan sedikit putus asa.

Edi : “Sin kalo begini terus kasiaan dia,…… kita juga capek,….masih banyak yang harus kita kerjakan selain ngurusin anak  ini. Gimana kalau kita cari kampung terdekat dan minta bantuan sama penduduk?”

Atam :“Iya sin, kasihan gadis ini kalo terus disini….mana disini panas, dan…… iiih… serreem…”(kata atam sambil melihat ke sekeliling batu Besar di perbukitan Dungus Dao)

Erik :”Bener kak kita bawa kependuduk aja, tapi gimana dengan temennya ini?” 

Dengan kompak Atam dan Edi menjawab :” udah suruh jalan duluan ke perkemahan!” (jawab Atam dan Edi. Kemudian atas petunjuk atam dan Edi, dia melanjutkan perjalanan ke perkemahan bersamaan dengan peserta dari regu lain yang dibelakangnya).

Isin :”Ya udah,  saya siapin dulu tandunya , kita evakuasi gadis ini ke kampung terdekat”

Setelah itu Isin dan kawan-kawan melakukan evakuasi menggunakan tandu darurat, ke perkampungan terdekat. Berapa lama kemudian mereka tiba di sebuah kampung. Sejenak merekapun beristirahat  ditempat yang teduh. Atam ,Edi dan Erik nampak kecapean.  Mereka duduk bersandar sambil mengipas-ngipaskan topinya karena kegerahan. Sementara Isin memandangi gadis itu dengan penuh iba, menggeleng-gelengkan kepala, sambil menyapu air mata gadis yang pingsan itu. 

“Ya Allah kasian amat gadis ini, apa yang harus aku perbuat ya Allah? , kasihanilah ia ya Allah”   (dalam hati Isin berdoa)

Kemudian isin menghampiri Erik 

Isin : “Rik tolong kamu cari tau sama penduduk, barang kali disini ada Dokter atau Mantri! ”. “ Kalau ada, nanti kita bawa gadis ini ke dokter atau mantri, aku kayaknya sudah lelah”.

Erik : “Siap kak !”. (Dengan semangat 45, Erik bergegas melaksanakan perintah Isin). 

Atam : “Sin… ditempat seperti ini, Mana ada dokter atau mantri?”

Edi ; Iya sin ini kan kampung banget, terpencil lagi, mana ada dokter yang mau tinggal ditempat seperti ini? yang ada malah dukun beranak (Edi sambil berkelakar) 

Atam ketawa terbahak-bahak mendengar perkataan Edi. Sedangkan Isin hanya memandang dan tersenyum. Tak lama kemudian Erik kembali. Wajahnya terlihat lelah setelah mencari info dari penduduk sekitar.

Isin : “ Gimana Rik, ada gak… (Isin bertanya penasaran)

Erik : “Kak , kata penduduk disini, jangankan dokter mantri pun nggak ada. Disini yang ada hanya Bidan…..Gimana ?

Atam : “Benar kan apa kata aku”…., “Atam gitu lho !!!”

Edi : “Udah bawa aja gadis ini kesana, siapa tau bidan itu bisa menolong!” 

Atam : “Waduuuh… dibawa kebidan to, Emangnya mau beranak pake dibawa kebidan segala ?”(Atam menjawab perkataan Edi)

Isin menarik napas dalam-dalam sambil berpikir.

Isin : “Temen-temen, saya merasakan sesuatu yang aneh deh, menurutku lebih baik cari orang pintar aja!” (Isin meyakinkan teman-temannya)

Edi : “Udah… gak usah ke orang pintar dulu, bawa aja dia kebidan, ntar kalau gak ada perubahan baru kita bawa ke orang pintar”.

Isin terlihat bingung, dan meyakini gadis ini mengalami gangguan jin.

Isin : “Oke kalau begitu… kita coba aja dulu “. “Yuk temen-temen kita bawa gadis ini ke Bidan!” (Isin bergegas memegang tandu)

Mereka akhirnya membawa si gadis ke Bidan, walau mereka tahu bidan bukan tempat berobat , melainkan tempat untuk memeriksa kandungan dan melahirkan. Namun, siapa tahu seorang bidan bisa membantu, ibarat pepatah mengatakan tak ada rotan akarpun jadi, tak ada dokter atau mantri bidanpun jadi. 

Tibalah mereka di depan klinik sang Bidan . “ Tuk!.. tuk!...tuk!... Assalamualaikum”, “ Tuk!.. tuk!...tuk!... Assalamualaikum” (Erik mengetuk-ngetuk pintu klinik yang terlihat keropos dimakan rayap sambil mengucapkan salam), “ waalaikum salam” terdengar suara perempuan menjawab dari dalam klinik. Kemudian pintu klinik pun terbuka “rek…eeeet” suara pintu dibuka . Seorang bidan keluar dari dalam klinik dengan stetoskop yang melingkar dilehernya.

Bidan : “Ade-ade ini siapa, dari mana, dan ada perlu apa? (Tanya sang bidan keheranan)

Edi : “Begini bu, kami dari SMA Yadika Cicalengka sedang melakukan kemping pelantikan pramuka, namun diperjalanan tepatnya diperbukitan Dungus Dao salah seorang dari peserta perempuan tiba-tiba pingsan, setelah disadarkan malah kejang-kejang, kami bingung apa yang harus dilakukan jadi kami bawa kesini” (Jelas Edi sama Bidan)

Bidan :” Mana gadis itu?... , Ayo bawa masuk aja!”

Edi : “Aduh maaf ya bu kami sudah merepotkan”. (Edi berbasa basi)

Bidan : “ Udah… gak apa-apa kok, sesama manusia kita harus saling membantu ! (Tegas Bidan sambil menepuk bahu Edi)

Akhirnya gadis itupun dibawa kedalam klinik dan ditidurkan terlentang diatas kasur yang lusuh dan bolong-bolong. Lalu sang bidan memeriksa gadis tersebut. Sementara itu Isin dan temennya menunggu diluar klinik, mereka semua terdiam sambil melepas rasa lelah, sesekali mereka saling manatap namun tak ada kata yang terucap selain suara tarikan nafas “ hu..uuh” ssssst “ Haa..aah”, “ssssst” “hu..uuh” , “ssssst “ “Haa..aah”

Kemudian bidan pun keluar dari klinik melaporkan hasil pemeriksaannya. Begitu bidan membuka pintu, semua mata tertuju kepintu dan semua kompak bertanya “ gimana keadaan gadis itu bu?” (semua saling menatap)

-------bersambung.....

Sabtu, 04 September 2021

Diantar Malaikat

"Dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar dan memberinya rezeki dari arah yang tidak dia duga. Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Dia mencukupinya" (Q.S. At-Talaq ayat 2-3).


Saat itu aku masih remaja, tepatnya kelas 1 SMU sekarang kelas x SMA. Pagi itu begitu cerah. Dengan wajah sumringah aku mencium tangan ibuku dan berpamitan berangkat ke sekolah. 

Walau tanpa uang jajan yang bisa ibu berikan. Hanya 1000 rupiah, cukuplah untuk ongkos PP naik angkot 03 Rancaekek-Cicalengka, atau naik ojek setengah perjalanan. Sedikitpun Aku tidak pernah mengeluh. Karna aku sadar betul, aku bukanlah dari keluarga yang berada. Hanya punya semangat untuk berjuang mencari ilmu, berharap kelak dapat merubah nasib lebih baik lagi.

Mungkin ada yang bertanya dimana ayahku? Pagi-pagi buta sekali, ayahku sudah pergi ke kota mencari nafkah keluarga. Pergi gelap pulang gelap. Aku hanya bisa bertemu ayahku hanya malam hari saja. itupun kalau aku belum tidur. 

Waktu menunjukkan pukul 06.00 wib. Aku harus bergegas berangkat ke sekolah. Sekolahku lumayan jauh. Dari rumah berjalan kaki 1 km ke jalan raya. Kemudian dilanjutkan naik angkot kurang lebih 10 km sampai alun-alun. Dari alun-alun jalan lagi lebih kurang 1 km lagi. Lumayan tiap hari joging 4 km, hehe...

Sebenarnya tidak mesti berjalan kaki. Saat itu ojek juga banyak. Namun uangku hanya cukup buat naik angkot saja. Bila ditambah naik ojek, untuk ongkos saja minimal Rp 3000. 

Pukul 06.30 WIB. aku masih di jalan raya padahal sekolah masuk pukul 07.00 WIB. Apalagi ini hari pertama ulangan umum semester 1, tidak boleh ada siswa yg terlambat. 

Ya Allah aku belum dapat angkot. Bukan tidak ada, tapi setiap kali lewat angkot itu sudah penuh sesak bahkan banyak yang bergelantungan di pintu angkot. 

Pukul 6.35 WIB. hati semakin galau karena tak kunjung mendapat angkot. Kalau saja perempuan, rasanya pingin nangis. Untung saja laki-laki pantang menangis. Hehe..

Sambil duduk ku tarik napas dalam-dalam. Ku buang perlahan, sedikit memejamkan mata. tak hentinya hati ini  beristigfar, menjerit dan berdoa ya Allah tolonglah hambamu ini ya Allah. Aku harus mengikuti ulangan umum ya Allah... Akan kah Engkau biarkan aku disini ya Allah...

Tiba-tiba saja terdengar bunyi klakson mobil tid, tid, tid.... 

Kutoleh dengan wajah bingung. Sebuah mobil carry berhenti tepat didepanku. 

" Dek... " Panggil sang supir. "iya pak" jawabku.  "Adek mau kemana?" Tanya sang supir.  "Saya mau kesekolah pak, lagi nunggu angkot" jawabku. "Sekolahnya dimana?" Tanya sang supir lagi. "Di Cicalengka pak" jawab ku lagi. "Ayo naik !" Seru sang supir sambil membukakan pintu depan.

Dengan wajah masih bingung, akupun akhirnya naik. Bagaiman tidak, orang itu sangat asing. Tidak seperti orang-orang sekitar sini. Namun karena waktu sudah pukul 6.40 WIB. Tidak ada pilihan lagi kecuali ikut orang itu. 

Kududuk di depan. "bluk" pintu depan kututup, mobil pun perlahan berjalan. Supir itu ternyata sendirian. Diperjalanan kitapun mengobrol, dan dari obrolan itu ternyata tujuan sang supir adalah kota Bandung. Rasa-rasanya kok gak wajar. Ia ngajak bareng padahal tidak searah walaupun ia sendirian. Tujuanku ke timur tujuannya ke barat. Begitu dalam pikiranku. "Ah sudahlah..." dalam hati ku bergumam. 

Pukul 7.55 sampailah di alun-alun Cicalengka. Kukira aku akan diturunin di situ tapi ternyata sang supir malah bertanya. "Dari sini ke arah mana dek, belok kiri atau kanan?"  " Saya turun disini aja pak"  " gak lah dek saya akan anterin ke sekolah" begitu kata sang supir. 

Akhirnya sampai juga carry itu di sekolah. Aku berkali-kali mengucapkan terima kasih, dan mau memberikan uang ongkos ke supir itu. Tapi supir itupun menolaknya. 

Aku bersalaman dan berpamitan. Carry itupun kembali berjalan, sesaat kemudian carrypun hilang dari pandangan. 

Bel sekolah berbunyi akupun bergegas masuk kelas. Walau masih ada bayang-bayang pertanyaan dalam hati ini. Siapa gerangan orang asing ini. Yang telah mengantarku ke sekolah. 

Sampai saat ini aku tidak tau siapa orang asing tersebut?

Bagiku ia bagai seorang malaikat yang memberikan air kala aku kehausan. 

Apa mungkin ia jelamaan malaikat? Entahlah hanya Allah yang tahu. 

Saat itu aku hanya bisa berkata : " terima kasih ya Allah..."

Engkau telah memberiku jalan keluar kala aku mengalami kesulitan. 

Benar saja apa yang disampaikan guru ngajiku saat itu tentang ayat yang dijuluki seribu dinar : 

"Dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar dan memberinya rezeki dari arah yang tidak dia duga. Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Dia mencukupinya.(Q.S. At-Talaq ayat 2-3).

Sejak saat itu aku meyakini dan selalu mengamalkannya.

Semoga cerita ini bisa menjadi inspirasi dan pelajaran bagi kita semua. Kita harus yakin sesungguhnya Allah bersama kita. 

"Innalloha ma'anaa..."














Minggu, 07 Maret 2021

Belajar dari Bermain Gitar


Bermain gitar ternyata tidaklah mudah. Diperlukan latihan yang cukup untuk bisa memainkannya dengan indah.

Berlatih gitar adalah melatih keselarasan antara hati, pikiran dan jari-jari tangan. Tidak sedikit waktu yang dibutuhkan untuk melatih ketiganya. 

Apabila sudah terlatih, selaras antara hati pikiran, dan gerakan jari-jari tangan ketika memainkannya maka akan tercipta sebuah harmoni.

Harmoni inilah menjelma, menjadi karya seni yang indah dan bisa memberikan kebahagiaan baik bagi yg memainkannya maupun orang lain yang mendengarkannya.

Mengajar tak ubahnya bermain gitar. Harus selaras antara hati, pikiran dan perbuatan. 

Mengajarlah dengan hati, niatkan dengan tulus semata-mata karena Allah SWT. Olah pikiran dalam menyiapkan rencana pembelajaran. Lakukan proses pembelajaran sesuai dengan perencanaan. 

Lalu perhatikan apa yang akan terjadi....

Keselarasan antara hati, pikiran dan perbuatan dalam melaksanakan pembelajaran dapat menghasilkan sebuah harmoni menuju tercapainya tujuan pembelajaran. 


Salam berbagi

Semoga menginspirasi


#edisipengennulis

#edisikangenpembelajarantatapmuka

#belajarberbagimenginspirasi

#janganlupabahagia

Sabtu, 20 Februari 2021

Diklat di Masa Pandemic

 





       

Diklat dimasa pandemi itu unik, berbeda jika dibandingkan dengan diklat dimasa sebelum pandemi. dimana peserta dikumpulkan di sebuah hotel atau tempat diklat. Tidak ada sajian kopi break, ataupun kuliner masakan kelas resto saat sarapan, makan siang dan makan malam. 

Biasanya di saat-saat itulah kita saling bercengkrama dengan teman-teman dari berbagai daerah di Indonesia.

Hanya dengan grup WA kita saling bercengkrama. Hanya Zoom, gmeet sebagai sarana bertatap muka dengan instruktur/narasumber dan juga teman2 dari berbagai daerah di Indonesia. 

Rasanya gimana...gitoh...🤗

Ah...tapi saya masih bersyukur. Dibalik keunikan itu saya mendapatkan banyak hikmah. Salah satunya bisa mengikuti diklat tanpa meninggalkan keluarga. 

Walau kopi break tidak ada, tapi kopi/jahe hangat ☕ selalu menemani. Walau tak ada masakan resto, tapi masakan sekelas resto masih bisa di nikmati dari dapur chef Istri...hehe

Semoga saja pandemic ini segera berakhir..🙏


#kangendiklatluring

#kangenmengajartatapmuka

#kangentelpon2ndengananakistrisaatdiklat

Kamis, 11 Februari 2021

Hidup Adalah Anugerah

 


Sahabat Berbagi...

Akhir-akhir ini sering kita dengar ungkapan orang-orag disekitar kita apabila mendapatkan kebahagiaan mengatakan  “Rezeki anak soleh” dengan wajah yang sumringah. Namun sebaliknya apabila mendapatkan kesedihan, bermuram durja dan berkata “Dosa apa yang saya lakukan” seolah protes dengan apa yang di alaminya.  Ayo ngaku, siapa yang suka begitu ?...

Sahabat...

Sudah menjadi fitrah seorang manusia bersedih ketika ditimpa sebuah musibah, asalkan tidak berkeluh kesah. Padahal sejatinya musibah adalah sebuah ujian dan tanda kasih sayang dari-Nya. Sebagaimana telah diberitakan dalam sebuah hadist HR. Ath-Thabrani dalam Mu’jamul Ausath, 3/302 Dishahihkan Al-Albani dalam Shahih Al-Jami’ no. 285

"Jika Allah mencintai suatu kaum maka mereka akan diuji,"

(https://muslim.okezone.com/read/2020/09/03/330/2272187/ujian-dunia-tanda-kasih-sayang-allah-ta-ala-kepada-hambanya)

Sahabat...

Ujian memiliki dua dimensi yaitu kebahagiaan dan kesedihan. Hampir seluruh manusia di bumi ini berusaha dan berlomba untuk mendapatkan kebahagiaan. Namun hampir tidak ada orang dimanapun yang berusaha mendapatkan kesedihan. Padahal kebahagiaan dan kesedihan keduanya adalah ujian sekaligus tanda kasih dari-Nya.

Beragam orang di dunia ini yang memberikan arti kebahagiaan. Ada yang memaknainya dengan kekayaan, kesuksesan, kekuasaan. Padahal kalaulah kebahagiaan itu identik dengan kekayaan, maka Qorun lah orang yang bahagia di dunia ini. Dan seandainya kebahagiaan itu identik dengan kesuksesan, kekuasaan maka Fir’aun lah orang yang paling bahagia di dunia ini. Lalu mengapa Ia membunuh setiap bayi laki-laki yang baru lahir pada saat itu? Bukankah itu meng isyaratkan sebuah keresahan, kepanikan, akan hilangnya kekuasaan.

Sahabat...

Kebahagiaan itu terletak pada kesyukuran kita terhadap nikmat yang telah Allah berikan kepada kita :

“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih” (QS. Ibrahim: 7)

Kebahagiaan, kesedihan hanyalah sebuah rasa yang ada didalam hati kita, qolbu kita. Jadi sedih dan bahagia terletak pada bagaimana kita mengolah rasa.

Maka akan lebih bijak apabila kita ditimpa musibah maka bersabarlah, terima lah , sadari bahwa itu adalah sebuah ujian dan tanda kasih dari-Nya. Segeralah merenung dan bermuhasabah mungkin ada yang salah, segera perbaiki dan berjanji untuk tidak mengulanginya kembali.

Sahabat saya akhiri tulisan ini dengan mengutip sebuah lirik lagu D’masiv yang berjudul

“ Jangan menyerah”

Tak ada manusia
Yang terlahir sempurna
Jangan kau sesali
Segala yang telah terjadi

Kita pasti pernah
Dapatkan cobaan yang berat
Seakan hidup ini
Tak ada artinya lagi

Syukuri apa yang ada
Hidup adalah anugrah
Tetap jalani hidup ini
Melakukan yang terbaik

Tak ada manusia
Yang terlahir sempurna
Jangan kau sesali
Segala yang telah terjadi

Syukuri apa yang ada
Hidup adalah anugrah
Tetap jalani hidup ini
Melakukan yang terbaik

Tuhan pasti kan menunjukkan
Kebesaran dan kuasaNya
Bagi hambaNya yang sabar
Dan tak kenal putus asa

Jangan menyerah
Jangan menyerah
Jangan menyerah
Jangan…

Sumber: Musixmatch



Salam kenal Ihin Solihin dari Lebak

isin.doank@gmail.com

isin.doank@guruinovatif.com


Selasa, 09 Februari 2021

Strategi Jitu Pemasaran Buku

 


Assalamualaikum Wr.Wb.

Sahabat berbagi,...

Menerbitkan buku di penerbit mayor merupakan Impian dari semua penulis. Bagaiman tidak, seorang penulis yang berhasil menerbitkan bukunya dipenerbit mayor tidak perlu memikirkan bagaimana memasarkan bukunya. Berbeda dengan penerbit indie buku yang telah di cetak menjadi tanggung jawab penulis untuk memasarkannya.

Lalu bagaimana kita sebagai penulis pemula yang mencoba menerbitkan buku di penerbit indie? padahal kebanyakan dari kita awam dalam hal pemasaran. Apalagi disaat kondisi pandemi seperti sekarang ini. 

Sahabat berbagi...

Untuk menjawab pertanyaan di atas, mari kita belajar stategi pemasaran dari direktur pemasaran penerbit Andi Pa Agustinus Subardana selaku narasumber kuliah ke-16 Belajar Menulis Gel.17 yang dipandu oleh Bu Aam Nurhasanah tadi malam tanggal 8 Februari 2021 pukul 19.00 WIB.

Penerbit Andi offset merupakan salah satu penerbit mayor yang mengalami pertumbuhan signifikan disaat banyak penerbit-penerbit lain mengeluhkan penjualan yang terus menurun. 

Pa Agustinus, mengungkapkan seperti yang dikutip dari situs resmi www.ikapi.org, industri penerbitan nasional terdampak cukup keras dalam terpaan pandemi. Lantaran, tutupnya toko-toko buku, sekolah-sekolah, dan pengadaan buku oleh dinas/perpustakaan.

Berdasarkan hasil survei Ikapi, sebanyak 58,2% penerbit mengeluhkan penjualan yang turun lebih dari 50%. Separuh penerbit juga menyebutkan merosotnya produktivitas karyawan secara tajam dalam kondisi work from home (WFH) saat ini. Bahkan, sebanyak 60,2% penerbit menyatakan bahwa mereka hanya sanggup menggaji karyawan selama tiga bulan 
dan hanya 5% yang menyatakan sanggup bertahan sampai satu tahun.

Nah apa saja strategi yang dilakukan oleh penerbit Andi sehingga mampu bertahan dari terpaan badai pandemic bahkan bertumbuh disaat yang lain sulit untuk bertahan.

Menurut penuturannya strategi pemasaran pada umumnya dipengaruhi oleh 2 faktor yang meliputi : faktor mikro  dan faktor makro. faktor mikro seperti perantara, pemasok, pesaing dan masyarakat. Sedangkan faktor makro seperti demografi, ekonomi, politik, hukum, teknoligi, fisik sosial, dan budaya.

Menurutnya dalam menjalankan bisnis Penerbitan Buku yang sedang terus dijalankan, masuk dalam faktor keduanya yaitu Faktor Mikro dan Makro. Hal ini dikarenakan Penerbit ANDI Offset sudah termasuk Industri Penerbitan buku, dengan usianya sudah mencapai 40 tahun dan telah menerbitkan buku lebih dari 15.000 judul buku yang telah di kelompokkan menjadi 32 katagori.

Beliau menyampaikan bahwa strategi pemasaran buku telah dipetakan menjadi dua strategi pemasaran yaitu Strategi Pemasaran Buku serangan Udara (on line)  dan Strategi pemasaran buku serangan Darat ( off line ). 

Strategi Pemasaran Buku serangan Udara (on line) pertama,  pentingnya transformasi digital melalui digital marketing pada transformasi mendasar bisnis penerbitan. Manfaatnya adalah biaya terjangkau tetapi jangkauan lebih luas, mudah menentukan target pasar buku yang akan ditawarkan, mudah komunikasi dengan konsumen, lebih cepat populer, membantu meningkatkan penjualan dan mudah dievaluasi. Yang kedua pemasaran buku melalui komunitas, melalui komunitas ini lebih efektif, efisien tingkat  keberhasilannya lebih tinggi. Tetapi kita harus proaktif berkomunikas dengan komunitas serta menjaga integritas pribadi kita.

Strategi pemasaran buku serangan Darat ( off line ) yaitu memetakan  wilayah dengan membuka toko atau stokis-stokis representatif di kota/kabupaten yang potensial.  Penerbit Andi yang saat ini memiliki 42 cabang akan membesarkannya dengan  membuka 120 dikabupaten/kota di Indonesia. selain itu juga penerbit Andi memiliki jaringan toko buku modern lewat 127 gramedia di Indonesia  dan non gramedia seperti gunung agung dan yang lainnya termasuk toko-toko kecil. 

Nah bagaimana sahabat berbagi, apakah sudah menemukan strategi yang tepat untuk pemasaran buku anda ?

Semoga  tulisan ini bermanfaat dan menjadi inspirasi bagi anda. Saya akhiri tulisan ini 
dengan mengutip sebuah pepatah 

"Dimana ada kemauaan, disitu ada jalan"

Semangat menulis, semangat berbagi 
Wassalam
Kang Ihin


isin.doank@gmail.com
isin.doank@guruinovatif.com

Kamis, 21 Januari 2021

Trik Membuat Garis Baru Dalam Satu Kolom Excel

 

Assalamualaikum Wr.Wb. Semangat pagi sahabat guru dimanapun anda berada semoga selalu sehat dan bahagia...aamiin...

Sahabat Berbagi...

Mengajar dimasa pandemi mengharuskan guru menyiapkan berbagai hal sebelum kegiatan pembelajaran di mulai. Selain administrasi pembelajaran, guru pandemi juga harus menguasai berbagai strategi dan metode mengajar yang sesuai dengan kondisi dan karakteristik peserta didik dimasa pandemi.

Nah saat ini sahabat guru sedang sibuk tentunya, selain mengajar juga harus membuat jurnal harian dalam format excel yang dilaporkan ke kepala sekolah setiap pekannya untuk selanjutnya diteruskan kepada pengawas dan dinas pendidikan kabupaten. 

Bagi sahabat guru yang sudah terbiasa bekerja dengan excel tentunya tidak masalah mengisi dan mengerjakan jurnal ini. Namun bagi seorang pemula atau jarang bekerja dengan excel, terkadang menemui masalah teknis sederhana yang kadang membuat tensi naik..

waduuh......

Tenang sahabat ,... hari ini saya akan berbagi tips masalah sederhana terkait pengisian jurnal harian, seperti banyak ditanyakan para rekan guru :

"Bagaimana caranya membuat garis baru atau paragraf baru dalam sebuah sel excel?"

Nah, untuk membuat baris baru atau paragraf baru dalam satu kolom excel atau sel sebenarnya sangatlah mudah. Supaya jelas perhatikan ilustrasi di bawah ini :


Pada gambar di atas terlihat  ada tiga baris dalam satu kolom A. Kegiatan Pendahuluan, B. Kegiatan Inti, dan C. Kegiatan Penutup. Caranya sebagai berikut :

  1. Tuliskan teks atau angka dan lain-lain di sel, setelah selesai jangan langsung menekan tombol Enter, karena ketika tombol Enter di tekan maka justru akan berpindah ke sel di bawahnya.
  2. Setelah selesai menulis tekanlah tombol Alt + Enter untuk ganti garis di excel atau membuat baris baru.
  3. Tulis lagi teks yang di inginkan, jika ingin membuat baris baru lagi, tekan sekali lagi tombol Alt Enterdan jika sudah selesai baru menekan tombol Enter.
  4. Maka secara otomatis tombol Wrap Text akan aktif, dan pada sel terdapat beberapa baris teks atau data.
Untuk lebih jelasnya lagi bisa dilihat videonya 

Nah, bagaimana mudah bukan ??...........

Demikianlah trik membuat garis baru dalam satu kolom excel, nantikan trik yang lainnya dari saya jangan lupa tulis komentar di kolom komentar, atau klik ikuti agar tidak ketinggalan apabila ada update terbaru. Selamat mencoba...

Salam Berbagi...

Jangan lupa bahagia...




Selasa, 12 Januari 2021

Tips Rahasia Menjadi Penulis Sukses

 




Jumat malam 8 Januari 2021 begitu berbeda. Udara terasa dingin, bumi seakan bergoyang, telingapun berdengung, ada rasa yang berbeda tak karuan. Malam itu Allah SWT. menunjukkan kasih sayangnya agar ku menikmati hak tubuh ini untuk sejenak beristirahat. Namun walau begitu tetap saja pikiran dan hati ini tidak pernah mau berhenti, tuk mengikuti kegiatan pelatihan menulis pertemuan ke- 3 yang bertema "Menulis dengan kekuatan Silaturrahmi" walau sekedar menyimak.
Sahabat... saya teringat sabda nabi tentang silaturahmi :

Barang siapa yang ingin dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya hendahlah ia bersilaturrahmi.

Menurut bahasa Arab, kata ­silaturahim sebenarnya hanya merujuk pada hubungan ‘­kekeluargaan, kerabat, ikatan darah daging’. Dalam bahasa Arab, kerabat disebut mahrom, sedangkan dalam bahasa Indonesia dipadankan menjadi mahram (bukan muhrim). Dalam KBBI, mahram berarti ‘ orang (perempuan, laki-laki) yang masih termasuk sanak saudara dekat karena keturunan, sesusuan, atau hubungan perkawinan sehingga tidak boleh menikah di antaranya’. Jadi, istilah ‘menjalin tali silaturahim’  itu sebenarnya bermakna menyambung kasih sayang khusus di antara kerabat yang memiliki ikatan darah daging. 

Bagi sebagian ulama ada yang menganggap tidak tepat menggunakan istilah silaturahim untuk hubungan antar sesama manusia atau masyarakat. Akan tetapi, ada pula pendapat yang menganggap bahwa tidak mengapa memakai istilah silaturahim tersebut untuk umum, tanpa ikatan darah sekalipun. Mereka menganggap semua manusia pada dasarnya berasal dari  satu rahim ibu, yakni Ibu Hawa. Jadi, pada dasarnya kita semua bersaudara sehingga silaturahim bisa diartikan sebagai menjalin tali persaudaraan  antar sesama manusia.


Secara eksplisit sepertinya hadis di atas tidak ada hubungannya dengan kegiatan menulis, namun secara implisit hadist ini pun membawa sebuah tips rahasia  menjadi seorang penulis sukses dengan menjalin silaturrahmi. 

Wow... amazing...
Ternyata rahasia sukses menjadi seorang penulis telah diungkapkan oleh Baginda Nabi Muhammad, SAW. 14 abad yang lalu. Allohumma Sholii 'alaa Muhammad wa 'alaa aali Muhammad.

Benarkah? bukankah dalam hadist tersebut tidak ada kata menulis melainkan rizki dan panjang umur?
Mari kita lihat apa hakikat dari rizki. Menurut Ustadz. Muhammad Khairin dalam pengajian rutin di sebuah rumah sakit di tangsel 24 November 2016 "Rizki tidak selalu berwujud materi".(Sumber: https://rssyarifhidayatullah.com/berita/rizki-tidak-selalu-berwujud-materi)

Hakikat Rizki tidak hanya berwujud harta atau materi. tetapi, rizki itu bersifat  umum.  Semua kebaikan dan maslahat yang diperoleh seseorang terhitung sebagai rizki. Selamat dari kecelakaan, bebas dari penyakit berat dan menular, munculnya ide, sukses mengembangkan ide menjadi karya tulis atau buku, semua ini merupakan contoh kongkret dari rizki. 

Saya menggaris bawahi kata ide yang secara alami banyak muncul ketika bersilaturahmi dengan sesama. Bersilaturahmi bisa dengan cara mengunjungi orangtua, saudara atau kerabat, teman, hadir di majelis ta'lis, aktif dalam grup-grup pembelajaran, mengunjungi blog, semua itu adalah bentuk dari bersilaturahmi.

Inilah pesan yang saya tangkap dalam kuliah pertemuan ke-3 Pelatihan Belajar Menulis Bersama Nara Sumber : Sri Sugi Astuti, M.Pd beliau akra di sapa Bu Kanjeng yang dipandu oleh Moderator : Aam Nurhasanah, S.Pd. 

Sahabat... 
Di kuliah malam itu beliau telah menunjukkan sebuah bukti kebenaran dari hadist nabi tentang keutamaan silaturrahmi. Beliau bisa menghasilkan ide-ide menulis yang brilian  buah dari aktifitas silaturrahmi. Beberapa ide dari aktifitas bersilaturrahmi beliau bahkan  telah menjelma menjadi buku. Buku-buku beliau sudah dicetak dan banyak dipesan oleh para penikmat literasi. Dengan sendirinya rizki berbentuk materipun bu Kanjeng dapatkan berkah dari silaturrahmi. Karya-karya lainnya dalam bentuk tulisan telah banyak beliau abadikan didalam blog pribadinya di http://www.srisugiastutipln.com


Sahabat...
Dengan bersilaturrahmi  Bu Kanjeng telah membuktikan kekuatan dari silaturahmi sebagai tips rahasia menjadi penulis sukses. Menurut penuturan bu Kanjeng buku-buka yang telah terbit di atas dalam proses perjalanannya terlahir  berkat kekuatan silaturahmi . 
Bagaimana sahabat, apakah mau mulai menulis? jangan lupa tips rahasianya "Silaturahmi"

Selain silaturahmi, bu Kanjeng juga mengingatkan apabila kita menulis hendaklah antara judul dan daftar isi harus nyambung (sesuai), jangan sampai judulnya wow tapi isi tulisannya biasa-biasa saja. Jadilah penulis yang jujur dan jangan terlalu ambisius. 

Sahabat...
Rasa snut-snut dikepala ini ternyata belum juga mau pergi...
untuk itu tulisan ini saya cukupkan sampai disini :

Bila ada sumur di ladang
Boleh kita menumpang mandi
Bila ada umurku panjang
Kita akan berjumpa lagi

Semoga bermanfaat ...



                                                                                                                        Lebak, 12 Januari 2021
                                                                                                                        
Salam Kenal : Ihin Solihin

isin.doank@gmail.com
isin.doank@guruinovatif.com

















Kamis, 07 Januari 2021

Trik Jitu Menulis Untuk Pemula

Rita Wati, S.kom.
Menjadi seorang penulis adalah impian dari banyak orang, akan tetapi sedikit orang yang dapat mewujudkan impian tersebut menjadi kenyataan. Banyak diantara kita yang ingin menjadi seorang penulis, namun bingung mau menulis apa, bagaimana memulainya, sehingga impian hanyalah sekedar impian yang terpendam di dalam angan. Namun tidak sedikit juga dari kita berhasil mewujudkan impiannya menjadi seorang penulis dan sukses menerbitkan banyak buku sebut saja ibu Rita Wati, S.Kom. Beliau adalah seorang Guru, Operator, Penulis, Kurator dan juga seorang Blogger. Penasaran seperti apa karya-karya  tulisan beliau ? Tengok saja blog utamanya di https://teruslahmenulis.blogspot.com. 

Menjadi seorang penulis tentu tidaklah mudah, diperlukan kesungguhan dan motivasi yang kuat. Tidak hanya itu, untuk bisa menulis dan melahirkan karya tulis yang bagus ternyata juga ada trik-triknya lho ! kenyataanya adalah banyak dikalangan pemula yang mencoba menulis tetapi kemudian berhenti disebabkan bukan karena tidak adanya motivasi dan keinginan yang kuat, tetapi salah satu penyebabnya adalah tidak tahu ilmunya tentang trik-trik dalam menulis.

Penasaran seperti apa trik-trik dalam menulis? yuk kita simak kuliah hari ini Rabu, 6 Januari 2021 Nara sumber Ibu Rita Wati, S.Kom. dengan tema "Trik Jitu Menulis untuk Pemula". Nah supaya tidak penasaran, langsung saja simak trik-triknya di bawah ini !
Trik jitu menulis untuk pemula :

  1. Tentukan dulu apa tujuan/ motivasi menulis, apa hanya sekadar mau belajar, hobi,  atau karena keterpaksaan salah satu persyaratan naik pangkat,  bisa jadi karena ingin mendapatkan uang. Semua motivasi tersebut baik tidak ada salahnya.
  2. Mulailah menulis, menulis apa saja yang ada di dalam pikiran kita tentang lingkungan sekitar, tentang siswa, tentang binatang kesayangan, hal-hal yang kita senangi dan kuasai
  3. Tuangkan semua ide yang ada ‘tunda dulu’ untuk mengedit tuntaskan semua ide dalam tulisan hingga selesai
  4. Latih menulis setiap hari dimulai dari 100 kata kemudian meningkat 150 kata naik lagi  menulis pentigraf (menulis tiga paragraf) hingga pada akhirnya bisa menulis 1000 kata perhari.
  5. Lakukan ? setiap hari apalagi ketika mood
  6. Setelah semua terbiasa mulai tingkatkan dengan membuat peta konsep atau TOC jika tulisan yang kita buat ingin dijadikan sebuah buku.
  7. Mulailah join menulis Buku Antologi , Hal ini bertujuan untuk menumbuhkan kepercayaan diri  menjadi seorang penulis.

Jika semua trik di atas telah di kerjakan, tidak perlu menunggu lama kita akan lebih cepat  menerbitkan buku sendiri dan menjadi seorang penulis tentunya penulis yang berkualitas walaupun seorang pemula. Penulis yang berkualitas tentu akan menghasilkan karya tulis yang berkualitas, enak di baca sesuai kaidah-kaidah dasar penulisan.

Tak sedikit penulis pemula yang melakukan kesalahan-kesalahan dalam menulis, karena kurangnya memperhatikan kaidah dasar penulisan, sehingga tulisannya tidak enak dibaca dan tidak berkualitas. Untuk menghasilkan karya tulis yang berkualitas seorag penulis harus menghindari kesalahan- kesalahan  penulisan.  Kesalahan-kesalahan penulisan itu diantaranya :

  1. Penggunaan huruf besar dan kecil yang tidak tepat.
  2. Paragraf panjang-panjang.
  3. Penggunaan tanda baca seperti (titik, koma, titik dua, setrip-tanda petik dsb).
  4. Kata baku.
  5. Penggunaan kata yang tidak efektif.
  6. Penggunaan istilah asing yang sering keliru
  7. Penggunaan kata depan di yang sering keliru dipisah atau disambung

Nah penasaran juga kan seperti apa yang salah? Untuk itu sebelumnya saran saya buka lagi pelajaran Bahasa Indonesia! Hadeuh...bukunya masih ada gak ya...? 

Baiklah kita akan bahas beberapa masalah yang paling sering muncul,  bagaimana seharusnya silakan simak terus kuliah ini sampai tuntas! Semangat !

Kesalahan ke-1 Penggunaan Huruf Kapital yang tidak tepat. Berikut ini beberapa contoh penggunaan huruf kapital :

  • Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama. Contoh : Saya sedang membaca. Hari ini pelatihan belajar menulis gelombang 17.
  • Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang, termasuk julukan. Contoh : Rita Wati, Raden Ajeng Kartini, Pangeran Diponegoro
  • Huruf kapital dipakai pada awal kalimat dalam petikan langsung. Contoh : “Ayo! kita  pulang Bu,” rengek Joni pada ibunya. "Mereka berhasil meraih medali emas," katanya.
  • Huruf kapital dipakai sebagai  huruf pertama setiap kata (termasuk unsur kata ulang sempurna) di dalam judul buku, karangan, artikel, dan makalah serta nama majalah dan surat kabar, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk, yang tidak terletak pada posisi awal. Contoh : Saya telah membaca buku Merajut Asa Sejak Belia, Tulisan itu di muat dalam koran Radar Bali.
Kesalahan ke-2 yang sering di lakukan oleh penulis pemula adalah paragraf yang panjang-panjang. Sedikit titik dan terlalu banyak koma.
Bedakan antara penulisan di media sosial , blog dengan penulisan di buku.
Jika penulisan di blog atau media sosial seperti WA, Setiap menulis 2 kalimat atau 3 kalimat sudah bisa membuat paragrap baru. Hal ini dikarenakan di media sosial orang hanya memiliki waktu 3 menit untuk memutuskan apakah mereka akan melanjutkan bacaannya atau tidak. Jika kita sudah salah di awal dengan membuat paragraf yang panjang-panjang,  pasti orang lain yang berminat membaca tulisan kita hanya sedikit.

Kesalahan berikutnya adalah Penggunaan Kata Baku. 
Penggunaan kata baku di dalam tulisan itu penting ya, Sering ditemukan kesalahan penggunaan kata baku seperti (fikir, sholat, paragrap) yang seharusnya (pikir, salat, paragraf). Untuk mengecek kata baku Bpk/ ibu bisa menginstal aplikasi (KKBI V) di hp masing-masing.

Kesalahan selanjutnya adalah sering ditemukan kata yang tidak efektif.
Ini sering sekali terjadi, terkadang saya juga masih melakukan kesalahan tsb. Hal ini akan mempengaruhi tulisan kita. Menjadi kurang enak di baca.
Contoh : Dia mau akan datang pada sore ini. Seharusnya cukup pilih salah satu saja mau atau akan. Selain itu penggunaan kata yang, dan  terlalu banyak. Yang, dan di awal kalimat (jangan digunakan lagi ya!).

Kesalahan yang tidak jarang dilakukan penulis pemula berikunya adalah penggunaan kata depan di yang keliru, dipisah atau disambung.

Penulisan di digabung/dirangkai apabila:
1. Kata di- menunjukkan fungsi sebagai imbuhan.
2. Kata di- diikuti dengan pembentuk kata kerja pasif. Artinya, penulisan di jenis ini dinilai tepat jika kata kerja pasif bisa diubah menjadi kata kerja aktif (dengan imbuhan me-).
Contoh : ditinggalkan (bisa diubah jadi meninggalkan), ditulis (bisa diubah jadi menulis), diingat (bisa diubah jadi mengingat).

Penulisan di dipisah apabila:
1. Kata di menunjukkan fungsi sebagai kata depan. Namanya juga kata depan, berarti ia            harus dipisah dari kata belakang.
2. Kata di diikuti dengan kata lain selain kata-kata pembentuk kata kerja pasif. Kata di jenis      ini bisa diikuti dengan nama tempat, waktu, nama orang, penunjuk lokasi, dan lain                sebagainya, serta tidak bisa diubah menjadi kata kerja aktif.

Gimana sudah tahu kan sekarang trik jitu menulis untuk pemula dan apa kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan oleh penulis pemula , ayo tunggu apalagi jangan ragu untuk menulis. Mulailah dari sekarang, apa saja yang kita tahu atau kuasai. kalau tidak sekarang kapan lagi. 

Akhirnya sebagai penutup tulisan ini, saya tertarik mengutip sebuah pepatah dalam bahasa Inggris yang selalu menghiasi buku tulis kita "Don't put off until tomorrow what you can do today". Jangan menunda sampai besok apa yang bisa anda lakukan hari ini. 

Belajar Menulis Gelombang 17 pertemuan ke-2
Lebak, 6 Januari 2021
Salam semangat
Salam literasi

Peresume Ihin Solihin
isin.doank@gmail.com
isin.doank@guruinovatif.com






 


Selasa, 05 Januari 2021

Dag Dig Dug Malam Pertama Pelatihan Menulis


Waktu menunjukkan pukul 19.00 WIB. namun sinyal internet dari gawai kesayang tak kunjung menyala, entah apa yang terjadi, sejak pukul 15.00 WIB tiba-tiba saja sinyal internet mati tanpa permisi, padahal malam ini adalah malam pertama belajar menulis Gelombang 17. Sudah 10 menit berlalu sinyal internet tak kunjung muncul, hatipun mulai lelah, gelisah bahkan pasrah mungkin malam ini tak bisa ikut pertemua perdana. Tiba-tiba teringat sebuah kartu perdana, hadiah Gawai baru tiga hari yang lalu. Bergegas kuambil kartu lalu kupasang di gawai kesayanganku.  Kini sinyalpun muncul, tapi sayang waktuku terus belalu karena harus registrasi dahulu. Alhamdulillah akhirnya  menit ke-20 ku berhasil bergabung bersama mengikuti Pelatihan Menulis Gelombang 17.  Senang rasanya bisa bergabung dengan guru-guru hebat se-Indonesia, walau 25 menit berlalu. Pesan teks dan pesan suara sudah menggunung, kusisir dan kubaca satu persatu pesan dari yang paling atas. Sebuah flyer cantik, menarik tampil mengawali dibukanya Pelatihan Belajar Menulis materi perdana. Dari flyer terdapat informasi Pemateri : Wijaya Kusumah, M.Pd. dan pemandu acara : Aam Nurhasanah, S.Pd. dan sebuah judul " Menulislah Setiap Hari dan Buktikan Apa Yang Terjadi", Wah, rasanya tulisan ini bikin penasaran aja neh...

Setelah dibuka, bu aam menyampaikan bahwa narasumber malam ini adalah Bapak Wijaya Kusumah, M.Pd. beliau akrab disapa Omjay. Beliau adalah seorang motivator, trainer, guru blogger Indonesia, founder KSGN, founder kelas menulis PGRI, guru TIK di SMP Labschool Jakarta, sekaligus penulis buku. 

Diawal pemaparannya, Omjay mulai bercerita tentang perjalanannya menulis semenjak memiliki blog pribadi di internet, beliau berusaha kuat setiap harinya untuk menulis di blog. Menurutnya dengan adanya media blog membuatnya memiliki komitmen untuk menulis setiap hari. "Rasanya kalau tidak menulis sehari saja seperti ada yang kurang atau hilang dalam diri saya. Bagaikan anak kecil yang kehilangan buku tulis karena sedang belajar menulis" begitulah ungkapnya. Sungguh salut dengan komitmen beliau, kebiasannya menulis sudah mendarah daging dan patut dijadikan contoh buat kita semua. 

Jangan tanya kebiasaan ku ya... ga jelas... hehe... 

Eit...tapi itu dulu , mulai sekarang saya berkomitmen mengikuti jejak Omjay. Aamiin.

Lanjoot...!

Omjay mengungkapkan perasaannya, ada kenikmatan tersendiri ketika menuliskan kalimat demi kalimat ke dalam blog yang dibuatnya. beliau merasa harus menjadi produsen pengetahuan dan berbagi informasi melalui tulisan yang ditulisnya. beliau merasa apa yang dketahuinya harus juga diketahui oleh orang lain dengan berbagi (sharing) di dalam blog. 

Wah, kok sama ya perasaan Omjay  dengan perasaanku...heuheu... 

Beliau juga memberikan tips yang sangat perlu kita simak dan cermati, yaitu beliau biasanya membaca buku dulu sebanyak-banyaknya baru kemudian beliau menuliskannya. Bahkan terkadang beliau sengaja  langsung menulis sambil menunggu waktu sholat dan menggunakan waktu senggang lainnya. Kebiasaan itu terasa sudah menyatu dalam diri beliau semenjak 13 tahun lalu beliau memiliki blog.

Nah ini gue banget, bedanya gue baru sebats baca-baca status, dan menulis status di WA dan Facebook. hehe...

Salut deh buat Omjay !

Tips dari Omjay adalah menulis dan membaca merupakan dua kegiatan yang tidak dapat dipisahkan. Tak ada penulis yang tidak rajin membaca. Semua itu berproses yang dimulai dari adanya ide. Ketika ide muncul lekaslah menulis tanpa mengedit terlebih dahulu. Editlah tulisan setelah ide yang ada dalam otak anda sudah tersalurkan dengan baik melalui menulis. Jangan ragu dan takut salah. Teruslah menulis, karena dengan menulis anda akan melatih otak, mata, dan bibir anda agar bersinergi dengan kedua tangan anda. Bila otak, mata, bibir, dan tangan sudah menyatu, maka akan terlahirlah tulisan yang bermutu. Tulisan yang bermutu akan menarik hati setiap orang yang membacanya.

Super sekali Omjay ! 

wah saya menulis gak kelar-kelar karena mentok dipengeditan. baik Omjay mulai sekarang sy menulis tanpa mengedit. Optimis...

Materi malam ini tips yang di bagikan Omjay sangat inspiratif dan sarat dengan makna seperti apa yang beliau uraikan berikut ini ;

"Tiada hari tanpa menulis sudah harus menjadi motto hidup kita. Coba anda bayangkan bila anda rutin menulis setiap hari 1 lembar atau 1 halaman, maka dalam sebulan anda sudah memiliki 30 buah tulisan. Apalagi bila anda rutin setiap hari dalam setahun, maka tulisan anda akan dapat menjadi sebuah buku asalkan anda fokus dan komitmen dengan materi yang anda tuliskan. Bukankah ini sebuah keajaban dari menulis setiap hari?"

Jika kita dapat melaksanakan tips diatas pasti tidak akan terasa jika dalam satu bulan kita sudah dapat memiliki sebuah tulisan yang dapat berguna bagi diri sendiri dan orang lain. Beliau menyarankan untuk membudayakan kebiasaan menulis setiap hari dalam blog kita miliki. Jangan biarkan blog kita sepi dari tulisan kreatif kita. Beliau yakin kita pasti bisa melakukannya kalau kita punya komitmen dan minat yang tinggi dalam menulis. Bila minat sudah terlihat, maka kreativitas akan muncul. Bila kreativitas muncul, maka kita akan mendapatkan penghasilan tambahan dari menulis itu. 

"Kalau anda kurang begitu percaya dengan saya, silahkan saja anda coba sendiri, dan lihatlah apa yang terjadi". Baik om Jay akan saya coba. Semangat !

Kembali beliau memaparkan dan memberi motivasi" jadilah penulis terkenal dengan membiasakan diri menulis setiap hari. Tak ada penulis terkenal yang langsung dikenal hanya satu atau dua kali menulis. Mereka semua mengalami apa yang disebut proses menulis. Menulis apa saja yang ada dalam alam pikirannya saat itu dan membuat tulisannya penuh makna agar enak dibaca".

Beliau memberikan motivasi yang sangat  penting sebagai seorang penulis pemula agar dapat lebih bersemangat dalam menulis. Beliau mengungkapkan seperti ini  "tulisan yang baik tidak langsung sekali jadi. Karena itu proses editing harus juga dikuasai oleh penulis yang baik bila tulisannya mau dibaca oleh orang lain. Kegiatan pokoknya menulis lalu mengedit sudah harus dibiasakan mulai dari sekarang.Tulislah apa saja yang menarik hati dan tulislah apa saja yang anda kuasai. Jangan menuliskan apa yang tidak anda kuasai, karena tulisan anda akan terasa hambar. Seperti sayur tanpa garam".

Beliau menyarankan kita harus dapat menghilangkan rasa malas menulis dan membaca dalam diri kita bila  ingin menjadi penulis terkenal. Tak ada satupun penulis terkenal yang tak rajin membaca dan menulis. Berlatihlah terus menulis sehingga anda memiliki jam terbang yang tinggi dalam menulis. Tak ada orang yang pandai menulis selain berlatih dan berlatih. Menulislah setiap hari dengan hati. Bila hati bertemu dengan hati, maka hati penulis dan pembaca akan menyatu. Biasakan menulis selembar sebelum tidur. Lalu buktikanlah apa yang terjadi. 

Sungguh kalimat-kalimat Omjay begitu inspiratif, motivatif banget.  Pokoknya Top Deh, angkat topi buat Omjay !

Akhir dari materi beliau  memberikan motivasi kepada peserta malam ini agar dapat melakukan kegiatan menulis setiap hari dengan komitmen yang tinggi. Bila kita kesulitan waktu untuk menulis, maka lawanlah hawa malas dari diri kita  sendiri. Kita harus menjadi panglima dalam diri kita sendiri. Jangan biarkan diri kita dipimpin oleh kemalasan. Kalau bukan sekarang kita terbiasa menulis, lalu kapan lagi?...

Setelah pemaparan narasumber selesai, materi malam ini dilanjutkan dengan membuka sesi pertanyaan dari peserta. Pertanyaan pertama  dari peserta yaitu:  Herni Sunarya Banah . Alamat Wangon Banyumas Jawa Tengah

Pertanyaannya seperti ini "bisakah kita menulis tidak satu halaman penuh karena saya baru mencoba mulai menulis dan mudah - mudahan dengan mengikuti diklat ini bisa membangkitkan semangat saya untuk menulis"

Beliau menjawab bisa. saya malah menulis cuma 3 alinea saja, alinea pembuka, alinea isi dan alinea penutup, jawab beliau dengan singkat.

Pertanyaan berikutnya dari :

Dwi Rahmiati dari Bengkulu.  

Bagaimana cara kita besikap konsisten pada satu materi dulu, karena terkadang timbul ide baru tapi tidak berkaitan dengan materi sebelumnya?

"kalau saya menulis yg ringan ringan saja. Tulislah dari apa yg kita sukai dan kuasai". jawab Om Jay.

Setelah pertanyaan ke-2 akupun tak mau ketinggalan dan membuat pertanyaan lalu mengirimkannya lewat bu Aam. tak lama berseling bunyi notif mengantarkan pesan dari bu Aam yang memberitahukan kalau saya penanya urutan ke-10. Waduuh...padahal baru sebentar tapi aku dapat urutan ke -10  sungguh ini ujian kesabaran berikutnya setelah sinyal mati...

Pertanyaan demi pertanyaan dijawab oleh Omjay dengan bahasanya yang renyah dan mudah di cerna dan dibumbui dengan guyonan membuat penantianku tidak begitu berasa. 

Ini fakta loh bukan lebay!

Akhirnya pertanyaan ku muncul setelah Omjay mengirimkan pesan "Next"  sebuah kata yang paling dinanti hehe...

P10

Ass. Selamat malam Om Jay, selamat malam juga b Aam terimakasih atas perkenan waktunya. Nama saya Ihin Solihin , alamat dari Lebak.

Menyimak dari apa yang telah dipaparkan omjay mengenai pengalaman dan perjalanan om jay dalam menulis sungguh sangat luar biasa, dan juga sangat inspiratif. Sy sangat tertarik untuk bisa menjadi seorang penulis dan berbagi apa yang saya ketahui melalui tulisan, untuk itu mohon bimbingannya 🙏

Saya memiliki blog cukup lama dri tahun 2011 tapi tidak terawat, sempat membuat beberapa tulisan atau postingan kemudian fakum lg bahkan ad tahun yg sama sekali sy tidak membuat postingan sama sekali. Pertanyaan pertama ,Bagaimana supaya kita bisa eksis dalam menulis atau membuat tulisan

Pertanyaan kedua, ketika mencoba membuat tulisan berseri diawal menulis sy begitu menggebu tapi ketika membuat seri berikutnya kok rasanya beda (berasa biasa). Nah bagaimana tips2 mempertahankan rasa menulis untuk tulisan berseri. Terimakasih.

Beliau menjawab menggunakan pesan suara. Untuk eksis menulis ya harus menulis setiap hari , kemudian untuk pertanyaan kedua beliau menjawab anda harus banyak baca. 

Wah kok tahu sih Omjay saya jarang baca! okelah saya akui memang begitu tapi ada kata yang saya seneng begitu beliau menanggapi blog saya yang kurang terawat. beliau mengatakan "Gue Banget"

Siap Omjay saya akan ikuti jejak Omjay!

Begitu banyaknya pertanyaan pada malam ini mengenai bagaimana kiat menulis dan menemukan ide serta di mempertahankan semangat menulis.

Saya mencoba menarik sebuah benang merah dari jawaban-jawaban Om Jay, yaitu kita harus banyak membaca, menulis setiap hari dan banyak mengunjungi blog orang lain (blog walking) untuk dapat meningkatkan kemampuan menulis kita.

Karena terlalu malam akhirnya pertemuan ditutup dengan sebuah kesimpulan dan tak lupa Omjay juga mengingat agar peserta membuat resume dari pertemuan ini. 

Walau di awal dag dig dug, pada akhirnya hatiku senang, karena aku bisa bergabung dengan teman-teman hebat dari penjuru tanah air dan belajar dari para penulis berhebat. Semangat Menulis!

Cipanas, Lebak 4 Januari 2021

Ihin Solihin

isin.doank@gmail.com

isin.doank@guruinovatif.com